Persiapan Full, 2 Penghargaan Berhasil Digenggam Mahasiswa Akfar Surabaya pada Pemilihan Duta Lingkungan Jawa Timur 2023

Dibuat oleh admin pada tanggal 12 Juni 2023, 21:51:44

Penulis: Uswatun Hasanah | 28 Mei 2023.

Berawal dari rasa cintanya terhadap lingkungan membawa Hamrizal, mahasiswa semester akhir Akfar Surabaya menjadi penggerak kebaikan terhadap lingkungan. Hal itu dimulai dari mengikuti Green Generation 2019 yaitu JNGH 2019 (Jambore Nasional Generasi Hijau) di Kota Malang hingga akhirnya membuat Muhammad Hamrizal ingin mencari wadah baru agar terus terlibat dalam kelestarian lingkungan.

Awal mulanya, Hamrizal membuat jalannya sendiri dari awal hingga sampai di top 8, dimulai pada tahun 2022. Namun pada saat itu, Hamrizal merasa bahwa persiapan dirinya hanya 30%. Dia meyakini bahwa untuk menjadi yang terbaik maka wajib pula menyiapkan yang terbaik juga. Jika bersaing tanpa bekal, persiapan, dan ilmu yang cukup jelas hanya berani tapi modal nekat saja maka dirasa akan sangat kurang maksimal..

Tidak ingin membuang waktu untuk terlalu fokus pada duta lingkungan, sedangkan jelas dari persiapan sudah belum bisa memadai, akhirnya Hamrizal memilih untuk mengupgrade diri pada dunia perkuliahan. Di bawah bimbingan Bapak Umarudin, S.Si., M.Si., kurang lebih dalam setahun, Hamrizal mulai mempelajari banyak hal. Salah satunya adalah penambahan wawasan tentang iklim hingga segala sesuatu yang dibutuhkan untuk masuk ke dalam Nominasi Duta lingkungan Jawa Timur.

Tidak melupakan keinginan awal, dengan keyakinan diri dan bekal yang sudah disiapkan selama setahun terakhir, Hamrizal memutuskan untuk mendaftarkan diri pada tahun 2023. Istilah bahwa usaha tidak akan menghianati hasil memang benar. Segala persiapan Hamrizal membuahkan hasil lewat pengumuman yang membuat Hamrizal harus mengikuti tes pertama. Tentu saja, ini bukan akhir dari proses yang harus dilalui. Melainkan awal dari segala usaha yang harus dikeluarkan.

Hamrizal mengikuti serangkaian tes yaitu tes pertama dengan tes tulis dan tes kedua yaitu tes wawancara. Hamrizal lolos pada kedua tes tersebut meskipun tidak mendapatkan Golden Ticket pada tes pertama. Hasil yang didapatkan adalah Hamrizal lolos dengan nama dirinya yang terpampang pada finalis top 15.

Ibarat kata pengalaman adalah guru terbaik, dengan nama yang muncul pada daftar top 15, Hamrizal menerima kebahagian tersebut sendirian. Hanya dirinya sendiri yang merasakan bahagia karena tidak ada satupun yang menemaninya. Hal tersebut membuat dirinya sedih tapi jelas itu sama sekali tidak membuat dirinya lemah untuk mengikuti kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan karantina. Banyak rasa yang dirasakan, namun jelas tidak merusak rasa bahagianya.

Kegiatan karantina dilakukan selama 3 hari 2 malam untuk penilaian apakah layak masuk ke finalis top 8. Banyak serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan karantina tersebut. Hingga akhirnya, Hamrizal berhasil masuk menjadi finalis top 8 dengan nilai tertinggi dan menjadi finalis Best Intelegensia. “Ini merupakan hal yang sama sekali tidak saya duga. Saya merasa cukup berhasil dengan masuk di top 15 tapi ternyata diri saya berhasil hingga masuk dalam top 8,” ucap Hamrizal.

Kedepannya Hamrizal menjabat sebagai Best Intelegensia Pangguyuban Jawa Timur dalam keadaan dirinya sedang menduduki semester akhir dengan tugas akhir yang sedang dia jalani. Bukan hal yang mudah namun sadar akan tanggung jawab pasti akan selalu menemukan jalannya.

Berusahalah semaksimal mungkin dalam segala keadaan karena usaha gak mengkhianati hasil –Muhammad Hamrizal