Kegiatan KPM (Kuliah Pengabdian pada Masyarakat), Akfar Surabaya Berkolaborasi Dengan SMK Farmasi Surabaya

Dibuat oleh admin pada tanggal 30 Mei 2022, 18:09:40

Penulis : Humas | Senin, 30 Mei 2022

Dalam rangka melaksanakan kegiatan KPM (Kuliah Pengabdian pada Masyarakat), Akfar Surabaya berkolaborasi dengan SMK Farmasi Surabaya untuk mengadakan campus visit. Kegiatan ini melibatkan 11 dosen dan 165 mahasiswa tingkat akhir. Berlangsung selama 6 hari, 18-25 Mei 2022, kegiatan diisi dengan penyuluhan, demo pembuatan produk dan juga pengenalan kampus Akademi Farmasi Surabaya.

Kegiatan ini terlaksana atas prakarsa upt PMB Akfar Surabaya, bekerja sama dengan prodi dan juga PPPM Akfar Surabaya. Tak hanya dosen, mahasiswa juga turut terjun langsung melakukan penyuluhan kepada siswa-siswi SMK Farmasi Surabaya mengenai berbagai masalah di masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan bidang farmasi, seperti penyuluhan mengenai kandungan berbahaya pada makanan dan kosmetik, pemanfaatan limbah minyak jelantah, serta pemanfaatan beberapa bahan alam seperti daun mimba, daun sirih, daun rosemary, jahe dan kunyit.

Selain penyuluhan, beberapa demo pembuatan produk juga dilakukan. Salah satunya adalah pembuatan lilin dari limbah minyak jelantah yang dilakukan oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen Kimia Farmasi Akfar Surabaya, Vika Ayu Devianti, S.Si., M.Si.. Topik ini dipilih untuk membantu mengurangi limbah minyak jelantah agar tidak mencemari lingkungan. Melalui tema ini, mahasiswa berkreasi menemukan formulasi resep lilin sampai packaging produk yang selanjutnya dibagikan sebagai suvenir untuk peserta. “Selain itu, respon peserta di luar dugaan kami, mereka terlihat antusias dengan topik yang kami berikan. Yang awalnya enggak tahu bagaimana bahaya minyak jelantah dan pemanfaatannya, kemudian jadi tahu. Terlihat saat diberi pertanyaan terkait topik ini, peserta bisa respon dengan baik,” tutur dosen Kimia Farmasi Akfar Surabaya.
Lilin dari Minyak Jelantah

Tak hanya itu, di hari ke-5, siswa-siswi SMK Farmasi Surabaya diajak untuk mengolah rimpang jahe dan kunyit menjadi olahan makanan yang banyak diminati masyarakat luas, yaitu Jeli. Tema ini dipilih karena pertimbangan manfaat jahe dan kunyit sebagai bahan yang bisa meningkatkan imun tubuh. Di bawah bimbingan dosen Teknologi Farmasi Akfar Surabaya, Fitria Abbas Thalib, M.Farm., Apt., mahasiswa berinovasi membuat jeli dengan bahan dua rimpang tersebut. “Biasanya kalau diolah jadi minuman biasa, seperti direbus, banyak yang kurang suka karena rasanya. Dan untuk sasaran anak remaja, makanya dibuat dalam bentuk jelly, karena biasanya bentuk dan rasa bisa lebih enak,” terangnya. Respon peserta KPM pun sangat positif terhadap materi penyuluhan. “Banyak siswa yang enggak suka jahe dan kunyit. Tapi pas coba jelly nya, pada dimakan  dan enggak terasa seperti jamu. Rasanya juga enak,” tambahnya.
Jeli dari olahan jahe dan kunyit
Tak hanya seputar farmasi, dosen Bahasa Inggris Akfar Surabaya juga turut mengisi kegiatan ini di hari ke-6. Mengambil tema peningkatakan keterampilanpronunciation dalam Bahasa Inggris, peserta kegiatan mendapat materi mengenai strategi belajarpronunciation, serta mereka diajak untuk mempraktekkan langsung materi yang didapat melalui permainan yang melibatkantongue twisters. Peserta pun tampak sangat antusias berpartisipasi dalamgame yang disajikan.